Imam Ibn al-Qayyim (w. 751 H) menyebutkan bahwa kedermawanan itu ada 10 tingkatan:

1. Mendermakan jiwa untuk agama Allah. Dengan cara mengorbankannya demi membela agama Allah dengan cara-cara yang dibenarkan syariat. Ini merupakan tingkat kedermawanan tertinggi.

2. Mendermakan jabatan, dengan mempergunakannya untuk kepentingan orang banyak, bukan untuk kepentingan pribadi.

3. Mendermakan waktu istirahat dan kenyamanan pribadi, untuk membantu orang lain. Meskipun akan berakibat ia letih secara fisik.

4. Mendermakan ilmu, dengan mengajarkannya. Berderma dengan ilmu lebih tinggi dibanding berderma dengan harta, sebab ilmu lebih mulia dibanding harta.

5. Mendermakan kedudukan sosial, dengan cara memanfaatkannya untuk melancarkan urusan orang lain. Sebagaimana ilmu perlu dizakati, kedudukan sosial pun perlu dizakati.

6. Mendermakan fisik, dengan mempergunakannya untuk menolong orang lain. Seperti: membantu mengangkatkan barang belanjaan, membantu menyapu halaman dan yang semisal.

7. Mendermakan kehormatan, dengan cara memaafkan orang-orang yang menggunjing atau menghinanya.

8. Mendermakan kesabaran, dengan cara menahan diri manakala emosi.

9. Mendermakan akhlak mulia, wajah berseri dan keramahan.

10. Berderma dengan meninggalkan keinginan untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain. Jika tidak bisa berbagi dengan orang lain, maka berdermalah dengan cara tidak mengambil milik orang lain.

Semoga manfa’at

Artikel Terkait

error: Content is protected !!
WhatsApp chat