Bike to work, kita boleh jadi sangat familiar dengan istilah itu. Berawal dari sekelompok penggemar kegiatan sepeda gunung yang memiliki semangat, gagasan dan harapan akan terwujudnya udara bersih di perkotaan, lahirlah komunitas itu. Bersepeda memang menyehatkan, unik, ramah lingkungan dan sederhana. Andalkan keseimbangan dan teruslah meng’gowes’.
Dalam sudut pandang yang lain, ternyata meng’gowes’ sepeda adalah urusan utama bagi kehidupaan. Ini untuk mereka yang menyambung hidup, menjemput rezeki dengan meng ‘gowes sepeda setiap hari. Anda pasti sudah dekat dengan para pedagang yang menjajakan jualannya dengan bersepeda. Mulai dari siomai, baso, bahkan kopi dan sejenisnya. Jadilah ‘kafe sepeda’ keliling.
Tentu, mereka bekerja dengan tangguh, setangguh otot kaki yang tambah kuat, beribadah dengan keras menunaikan amanah untuk membahagiakan keluarga. Istiomah menjaga keseimbangan, mengayuh medan yang panjang agar kehidupan terus berjalan. Tentu dengan bersepeda mereka mengharap perbaikan kehidupan. Subhanalloh.
Oleh karena itu, DPU Daarut Tauhiid menggagas suatu program pemberdayaan ekonomi produktif agar makin banyak mereka yang tertolong untuk bekerja dengan meng ‘gowes’ sepeda. Mengajak anda untuk turut berbagi dan berpartisipasi dalam program yang kami berinama ‘Gowes Barokah’. Program dengan target memberdayakan dan memandirikan 1000 keluarga di desa dengan wilayah sasaran di 7 provinsi se-Indonesia. Setidak-tidaknya, mudah-mudahan kemiskinan sebesar 30 juta jiwa di negeri yang bisa kita sedikit turunkan dengan Gowes Barokah. Semoga Alloh memberkahi upaya kita dan menjaganya senantiasa dalam keikhlasan.
M Hari Sanusi
Maret 2012