stifinforyou – Seorang gadis pasang iklan untuk dinikahi lelaki dengan penghasilan 7M setahun. Menurutnya ia bukan materialistis tetapi realistis.
Sepertinya iklan kayak gini telah menjadi trend baru. Seorang lelaki menjawab sebaiknya gadis tersebut berbisnis agar berpenghasilan 7M daripada mencari suami berpenghasilan 7M.
Hal yang senada saya dengar ketika sarapan di sebuah hotel di Surabaya. Seorang ayah memberi tahu kedua putranya untuk menikahi gadis yang bisa berbisnis. Hanya yang bisa berbisnis. Jangan cari perempuan yang cuma bisa menjadi suri-rumah (singkatan dari permaisuri di rumah atau ibu rumah tangga).
Lelaki pertama melihat gadis sebagai beban (liability) dan menghitung nilai depresiasi gadis tersebut yang terus akan menurun. Lelaki kedua melihat gadis sebagai aset yang harus diberdayakan melalui bisnis. Keduanya melihat gadis dengan kacamata sempit. Padahal pernikahan akan membuat gadis menjadi aset yang begitu berharga meski hanya sebagai suri rumah.
Justru perempuan yang lebih banyak di rumah dan menguruskan segala urusan rumah tangga yang akan membuat suaminya naik nilai terapresiasinya secara eksponensial. Bukan hanya suami yang terurus dengan baik juga anak-anaknya akan menjadi aset-aset eksponensial berikutnya.
Seorang gadis yang bermetamorfosa menjadi istri samara adalah aset yang berkilau. Menjadi harta karun yang tidak ada habisnya.
Kelembutannya akan membuat hilang segala kepenatan lelaki. Pengabdian dan tanggung jawabnya di rumah membuat istana lahir batin bagi suaminya. Kasih sayang kepada anak-anaknya telah membuat suami berinvestasi terbaik di tangan yang tepat.
Pelayanan ‘listrik cinta’-nya telah membuat suami serasa bersama bidadari terus. Doa yang senantiasa dipanjatkannya akan membuat bisnis suami tumbuh pesat. Sungguh begitu besarnya nilai ekonomis perempuan.
Masalahnya, mau cari dimana perempuan yang kayak begitu? Maka carilah pasangan yang setara (keimanan dan potensinya) dengan score of spouse yang terbaik. Tentang skor terbaik ini, skema STIFIn akan sangat membantu ■ 01-04-18
Farid Poniman
Penemu STIFIn
HM Hari Sanusi