Ibnul Qayyim berkata:
Kata al-huzn (sedih) dalam Al-Qur’an tidak muncul kecuali:
1. Dalam keadaan terlarang, sebagaimana dalam Q.S. Ali Imran: 139.
2. Dalam keadaan dinafikan, sebagaimana dalam Q.S. Al-Baqarah: 38.
Rahasianya adalah karena:
1. al-huzn (sedih) itu tidak ada kemaslahatannya bagi hati.
2. Al-huzn (sedih) itu sesuatu yang paling disukai oleh syetan. Syetan sangat senang kalau seorang hamba beriman itu bersedih. Dengan demikian, syetan dapat merampok dan mencegat jalan yang ditempuh seorang mukmin, lalu menghentikan perjalanannya.
Karenanya, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar setiap pagi dan sore kita meminta perlindungan kepada Allah SWT dari al-hamm (galau) dan al-huzn.
Selanjutnya Ibnul Qayyim berkata:
Sedih itu melamahkan hati, membuat tekad melempem dan membahayakan kehendak. Dan tidak ada sesuatu yang paling disukai oleh syetan yang seperti kesedihan seorang beriman.
Oleh karena itu, bergembiralah, giranglah, optimislah, perbaiki persangkaanmu terhadap Allah SWT, tsiqah-lah dengan apa yang ada di sisi-Nya dan bertawakkallah kepada-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan kebahagiaan dan ridha dalam keadaan apapun, sebab Allah SWT itu dekat, menyambut permohonan dan mengetahui dengan persis segala sesuatu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan raya gembira, riang, optimis dan husnuzh-zhan billah kepada kita semua, wabil khusus kepada yang mengirimnya kepada saya, aamiin.
2#P1303
Temukan Sahabat Hijrahmu Disini!
Langkah Hijrah Bersama Selamanya