harisanusi.com – Seorang laki-laki bertanya pada Hasan al-Bashri, Tidakkah salah seorang di antara kita merasa malu terhadap Tuhannya? dia berbuat dosa lalu dia mohon ampun, lalu dia berbuat dosa lagi kemudian dia mohon ampun lagi, dan begitu seterusnya?. Hasan al-Bashri berkata kepada lelaki itu, setan ingin agar seorang di antara kalian berbuat seperti itu. Karena itu, jangan pernah meninggalkan istighfar untuk selama-lamanya.
Saudara yang baik, setiap anak cucu Adam a.s. adalah pelaku kesalahan-kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat. Menyadari kesalahan, menyesali kesalahan yang sudah diperbuat lalu kembali kepada Allah dengan istighfar dan taubat. Sampai kesalahan itu tidak terulang lagi.
Dosa dan kesalahan yang dibarengi dengan istighfar dan taubat akan menghapuskannya.Lalu, dengan taufik dari Allah, ia makin menyadari keinginan ego hawa nafsu. Ia belajar dari dosa dan kesalahan untuk mendidik ego hawa nafsunya. Yang telah menjadikan dirinya terpuruk, hina dan nista.Juga belajar hasutan, was-was, dan godaan setan kepada dirinya. Berkat rahmat Allah, ia berubah menjadi pribadi dengan keyakinan lebih kokoh dan hubungan lebih dekat kepada Allah. Kalau bukan karena hidayah Allah tentu ia akan terus menerus dalam dosa dan maksiat.
Imam Al Qurthubi menyebutkan sebuah cerita dari Ibnu Shabih, bahwasanya suatu hari ada seorang laki-laki mengadu kepada Hasan Al-Bashri tentang kegersangan atau kemarau panjang yang ia alami. Maka Hasan Al-Bashri berkata kepadanya, “Beristighfarlah kepada Allah!” Lalu datang lagi orang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan, maka ia berkata kepadanya, “Beristighfarlah kepada Allah!” Kemudian datang lagi orang lain memohon kepadanya, “Do’akanlah aku kepada Allah, agar Ia memberiku anak!”, maka Hasan Al-Bashri menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah!” Hingga ketika datang lagi yang lain mengadu kepadanya tentang kekeringan yang melanda kebunnya, Hasan Al-Bashri tetap menjawab dengan jawaban yang sama, “Beristighfarlah kepada Allah!”
Maka Ibnu Shabih bertanya kepadanya, “Banyak orang yang mengadukan macam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan mereka semua untuk beristighfar?” Lalu Hasan Al-Bashri menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Alloh telah berfirman dalam Surat Nuh: 10-12. “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” Sahabat, oleh karenanya, jangan tinggalkan istighfar! Wallahu ‘alam.