10 Free Video Pondasi Bisnis Online
Era Digital Economy
Hikmah perjalanan hari ini….di hari hari penantian laitul qodar…๐
Terjebak Macet di Akhirat
Terjebak macet, siapa yang mau? Jenuh, gerah, bosan, pengap dan bising, itu sebagian alasannya. Terlebih bila berada di dalam sebuah kendaraan yang tidak layak pakai dan dalam waktu yang lama pula.Pendek kata, โmacetโ telah menjadi suatu momok yang menakutkan. Segala cara dilakukan, baik oleh pribadi maupun institusi, untuk menghindari atau mengurai kemacetan.
Mencari jalur alternatif, menentukan waktu yang tepat untuk bepergian, memilih kendaraan yang nyaman dan full fasilitas guna membunuh kejenuhan bilamana harus terjebak kemacetan, dan sekian banyak usaha lainnya.
Tapi pernahkah kita berpikir, bahwa kemacetan itu bukan hanya terjadi di dunia?
Ada kemacetan lain yang jauh lebih mengerikan, yakni di akhirat. Lalu apa pula yang sudah kita persiapkan agar tidak terjebak di dalam kemacetan tersebut?
Rasulullah shallallahuโalaihiwasallam mengingatkan,
โููุง ุชูุฒูููู ููุฏูู
ูุง ุนูุจูุฏู ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู ุญูุชููู ููุณูุฃููู ุนููู ุนูู
ูุฑููู ูููู
ูุง ุฃูููููุงููุ ููุนููู ุนูููู
ููู ูููู
ู ููุนูููุ ููุนููู ู
ูุงูููู ู
ููู ุฃููููู ุงููุชูุณูุจููู ูููููู
ู ุฃูููููููููุ ููุนููู ุฌูุณูู
ููู ูููู
ู ุฃูุจูููุงููโ
โKedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia manfaatkan, tentang ilmunya apa yang sudah diamalkan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia nafkahkan, serta tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakanโ. HR. Tirmidzy dari Abu Barzah al-Aslamy radhiyallahuโanhu dan dinyatakan hasan sahih oleh Tirmidzy.
Empat jenis pertanggungjawaban di atas inilah yang akan merintangi jalan seorang hamba di akhirat. Umur, ilmu, harta dan tubuh.
Umur yang Allah berikan kepada kita di dunia ini, lebih sering kita isi dengan sesuatu yang diridhai-Nya, atau justru sebaliknya?
Ilmu yang kita ketahui, seberapa persen yang sudah kita amalkan?
Harta yang kita punyai, didapatkan dengan cara seperti apa? Lalu digunakan untuk apa? Pertanyaan dobel inilah yang akan diajukan pada kita kelak, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas harta yang Allah rizkikan pada kita.
Tubuh yang kita miliki, lebih banyak kita pergunakan untuk apa? Untuk menjalankan ketaatan kepada Allah kah? Atau untuk berbuat maksiat kepada-Nya?
Ketika seluruh karunia di atas bisa kita pertanggungjawabkan dengan baik, saat itulah perjalanan kita berikutnya di alam akhirat akan lancar.
Namun, bila justru yang terjadi adalah sebaliknya, maka bersiaplah untuk terjebak macet di akhirat!
Kedua kaki ini akan terpancang kaku! Naโudzubillah min dzalikโฆ
Berhasil atau tidaknya kita melewati rintangan ini, tergantung taufik dari Allah taโala. Juga sejauh mana persiapan kita di dunia ini untuk menghadapi hari yang maha dahsyat.
Selamat bersiap-siap menghadapi hari hari itu
Temukan Sahabat Hijrahmu Disini!
Langkah Hijrah Bersama Selamanya