Sahabat,
Sudah menjadi tabiat manusia meraih keuntungan dan menghindari kerugian. Maka, ia hati-hati, waspada dan teliti agar apapun tidak merugikannya. Ia bergegas, bersemangat dan tekun mengejar keuntungan. Yang jadi pertanyaan, apakah tujuan utama keuntungannya, hitung-hitungan untung ruginya, tekun dan santainya, waspada dan teledornya adalah urusan akhirat atau urusan dunia.
Sahabat,
Tidak mudah memang untuk mengosongkan tujuan, arah dan tindakan hanya kepada Allah. Ikhlas namanya. Sebagaimana surat ikhlas yang tiada kata ikhlas didalamnya. Sebagaimana telur yang ketika dihidangkan namanya telur mata sapi bukan telur mata ayam. Keuntungan akhirat tersimpan rapih dalam batin, dalam wujud keghaiban dan sifat kerahasiaan. Sedangkan keuntungan dunia lebih mudah diperlihatkan di alam zhahir, dipertontonkan dalam kenyataan dan dicitrakan secara terang-terangan.
Sahabat,
Walau ayat-ayat Alquran dan sabda Nabi saw begitu banyak memberikan peringatan, ancaman, hinaan kepada tipuan dunia dan seisinya. Namun, pada saat yang sama dari dahulu sampai sekarang berbondong-bondong manusia mengejarnya, memperebutkannya, memperlombakannya, mengelu-elukannya, berkorban untuknya bahkan menangisinya. Kehilangan dan kebergantungan dengan dunia adalah tangisan paling pilu, cerita paling pedih, kenestapaan paling perih dan rintihan paling sedih.
Sahabat,
Oleh karena itu, wasiat agar sadar dan waspada adalah wasiat paling banyak yang Tuhan sampaikan kepada manusia. Juga wasiat paling banyak yang disampaikan Rasulullah saw dan sahabat-sahabat yang mulia. Ittaqullah. Bertakwalah. Bertakwalah dengan sebenar-benar taqwa. Agar tidak dilanda kerugian abadi, agar tidak lelah mengejar fatamorgana dan agar tidak terhimpit di ruang hampa jiwa.
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Fathir : 29
www.harisanusi.com
#semangatpermanen
#membangunsurgahariini
#SholluAlannabiyy
#17rakaatanakcucukebaikan
P2102
10 Free Video Pondasi Bisnis Online
Era Digital Economy
Temukan Sahabat Hijrahmu Disini!
Langkah Hijrah Bersama Selamanya