๐Ÿ“š Imam Abu Nuโ€™aim mengutip ucapan Imam Sufyan Ats Tsauri, sebagai berikut:

ุณููŠุงู† ุงู„ุซูˆุฑูŠุŒ ูŠู‚ูˆู„: ุฅุฐุง ุฑุฃูŠุช ุงู„ุฑุฌู„ ูŠุนู…ู„ ุงู„ุนู…ู„ ุงู„ุฐูŠ ู‚ุฏ ุงุฎุชู„ู ููŠู‡ ูˆุฃู†ุช ุชุฑู‰ ุบูŠุฑู‡ ูู„ุง ุชู†ู‡ู‡.

๐Ÿ“Œโ€œJika engkau melihat seorang melakukan perbuatan yang masih diperselisihkan, padahal engkau punya pendapat lain, maka janganlah kau mencegahnya.โ€ (Imam Abu Nuโ€™aim Al Asbahany, Hilyatul Auliyaโ€™, 3/133)

๐Ÿ“šPandangan Imam Malik Radhiallahu โ€˜Anhu

Imam Malik ketika berkata kepada Khalifah Abu Jaโ€™far, tatkala Abu Jaโ€™far ingin memaksa semua orang berpegang pada Al Muwathaโ€™ (himpunan hadits karya Imam Malik): โ€œIngatlah bahwa para sahabat Rasulullah telah berpencar-pencar di beberapa wilayah. Setiap kaum memiliki ahli ilmu. Maka apabila kamu memaksa mereka dengan satu pendapat, yang akan terjadi adalah fitnah sebagai akibatnya.โ€ .(Al Imam Asy Syahid Hasan Al Banna, Majmuโ€™ah Ar Rasail, Muโ€™tamar Khamis, hal. 187. Al Maktabah At Taufiqiyah)

๐Ÿ“šPandangan Imam Ahmad bin Hambal Radhiallahu โ€˜Anhu

Dalam kitab Al Adab Asy Syarโ€™iyyah:

ูˆู‚ุฏ ู‚ุงู„ ุฃุญู…ุฏ ููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ ุงู„ู…ุฑูˆุฐูŠ ู„ุง ูŠู†ุจุบูŠ ู„ู„ูู‚ูŠู‡ ุฃู† ูŠุญู…ู„ ุงู„ู†ุงุณ ุนู„ู‰ ู…ุฐู‡ุจู‡. ูˆู„ุง ูŠุดุฏุฏ ุนู„ูŠู‡ู… ูˆู‚ุงู„ ู…ู‡ู†ุง ุณู…ุนุช ุฃุญู…ุฏ ูŠู‚ูˆู„ ู…ู† ุฃุฑุงุฏ ุฃู† ูŠุดุฑุจ ู‡ุฐุง ุงู„ู†ุจูŠุฐ ูŠุชุจุน ููŠู‡ ุดุฑุจ ู…ู† ุดุฑุจู‡ ูู„ูŠุดุฑุจู‡ ูˆุญุฏู‡ .

๐Ÿ“Œโ€œImam Ahmad berkata dalam sebuah riwayat Al Maruzi (Al Marwadzi), tidak seharusnya seorang ahli fiqih membebani manusia untuk mengikuti madzhabnya dan tidak boleh bersikap keras kepada mereka. Berkata Muhanna, aku mendengar Ahmad berkata, โ€˜Barangsiapa yang mau minum nabidz (air perasan anggur) ini, karena mengikuti imam yang membolehkan meminumnya, maka hendaknya dia meminumnya sendiri.โ€ (Imam Ibnu Muflih, Al Adab Asy Syarโ€™iyyah, Juz 1, hal. 212. Syamilah)

Para ulama beda pendapat tentang halal-haramnya air perasan anggur, namun Imam Ahmad menganjurkan bagi orang yang meminumnya, untuk tidak mengajak orang lain. Ini artinya Imam Ahmad bersikap, bahwa tidak boleh orang yang berpendapat halal, mengajak-ngajak minum orang yang berpendapat haram.

๐Ÿ“šImam Yahya bin Maโ€™in Rahimahullah

Imam Adz Dzahabi ย Rahimahullah berkata tentang Yahya bin Maโ€™in:

ู‚ุงู„ ุงุจู† ุงู„ุฌู†ูŠุฏ: ูˆุณู…ุนุช ูŠุญูŠู‰ุŒ ูŠู‚ูˆู„: ุชุญุฑูŠู… ุงู„ู†ุจูŠุฐ ุตุญูŠุญุŒ ูˆู„ูƒู† ุฃู‚ูุŒ ูˆู„ุง ุฃุญุฑู…ู‡ุŒ ู‚ุฏ ุดุฑุจู‡ ู‚ูˆู… ุตุงู„ุญูˆู† ุจุฃุญุงุฏูŠุซ ุตุญุงุญุŒ ูˆุญุฑู…ู‡ ู‚ูˆู… ุตุงู„ุญูˆู† ุจุฃุญุงุฏูŠุซ ุตุญุงุญ.

๐Ÿ“ŒBerkata Ibnu Al Junaid: โ€œAku mendengar Yahya bin Maโ€™in berkata: โ€œPengharaman nabidz (air perasan anggur) adalah benar, tetapi aku no coment, dan aku tidak mengharamkannya. Segolongan orang shalih telah meminumnya dengan alasan hadits-hadits shahih, dan segolongan orang shalih lainnya mengharamkannya dengan dalil hadits-hadits yang shahih pula.โ€ (Imam Adz Dzahabi, Siyar Aโ€™lam an Nubala, Juz. 11, Hal. 88. Muโ€™asasah ar Risalah, Beirut-Libanon. Cet.9, 1993M-1413H)

๐Ÿ“šPandangan Imam An Nawawi Rahimahullah

Berkata Imam an Nawawi Rahimahullah:

ูˆูŽู…ูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู‚ ุจูุงู„ูุงุฌู’ุชูู‡ูŽุงุฏู ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ูู„ู’ุนูŽูˆูŽุงู…ู‘ู ู…ูŽุฏู’ุฎูŽู„ ูููŠู‡ู ุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู†ู’ูƒูŽุงุฑู‡ ุŒ ุจูŽู„ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู„ูู„ู’ุนูู„ูŽู…ูŽุงุกู . ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ูŽู…ูŽุงุก ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูู†ู’ูƒูุฑููˆู†ูŽ ู…ูŽุง ุฃูุฌู’ู…ูุนูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุฎู’ุชูŽู„ูŽู ูููŠู‡ู ููŽู„ูŽุง ุฅูู†ู’ูƒูŽุงุฑ ูููŠู‡ู ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุญูŽุฏ ุงู„ู’ู…ูŽุฐู’ู‡ูŽุจูŽูŠู’ู†ู ูƒูู„ู‘ ู…ูุฌู’ุชูŽู‡ูุฏู ู…ูุตููŠุจูŒ . ูˆูŽู‡ูŽุฐูŽุง ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ู…ูุฎู’ุชูŽุงุฑ ุนูู†ู’ุฏ ูƒูŽุซููŠุฑููŠู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ู…ูุญูŽู‚ู‘ูู‚ููŠู†ูŽ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑู‡ู…ู’ . ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุฐู’ู‡ูŽุจ ุงู„ู’ุขุฎูŽุฑ ุงู„ู’ู…ูุตููŠุจ ูˆูŽุงุญูุฏ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฎู’ุทูุฆ ุบูŽูŠู’ุฑ ู…ูุชูŽุนูŽูŠู‘ูŽู† ู„ูŽู†ูŽุง ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุซู’ู… ู…ูŽุฑู’ูููˆุน ุนูŽู†ู’ู‡ู

๐Ÿ“Œโ€œDan Adapun yang terkait masalah ijtihad, tidak mungkin orang awam menceburkan diri ke dalamnya, mereka tidak boleh mengingkarinya, tetapi itu tugas ulama. Kemudian, para ulama hanya mengingkari dalam perkara yang disepati para imam. Adapun dalam perkara yang masih diperselisihkan, maka tidak boleh ada pengingkaran di sana. Karena berdasarkan dua sudut pandang setiap mujtahid adalah benar. Ini adalah sikap yang dipilih olah mayoritas para ulama peneliti (muhaqqiq). Sedangkan pandangan lain mengatakan bahwa yang benar hanya satu, dan yang salah kita tidak tahu secara pasti, dan dia telah terangkat dosanya.โ€ (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, ย 1/131. Mawqiโ€™ Ruh Al Islam)
Jadi, yang boleh diingkari hanyalah yang jelas-jelas bertentangan dengan nash qathโ€™i dan ijmaโ€™. Adapun zona ijtihadiyah, maka tidak boleh saling mengingkari.

๐Ÿ“š Pandangan Imam Jalaluddin As Suyuthi Rahimahullah

Ketika membahas kaidah-kaidah syariat, Imam As Suyuthi berkata dalam kitab Al Asybah wa An Nazhair:

ุงู„ู’ู‚ูŽุงุนูุฏูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุซู‘ูŽู„ูŽุงุซููˆู†ูŽ โ€ ู„ูŽุง ูŠูู†ู’ูƒูŽุฑู ุงู„ู’ู…ูุฎู’ุชูŽู„ูŽูู ูููŠู‡ู ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูู†ู’ูƒูŽุฑู ุงู„ู’ู…ูุฌู’ู…ูŽุนู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู

๐Ÿ“ŒKaidah yang ke-35, โ€œTidak boleh ada pengingkaran terhadap masalah yang masih diperselisihkan. Seseungguhnya pengingkaran hanya berlaku pada pendapat yang bertentangan dengan ijmaโ€™ (kesepakatan) para ulama.โ€ (Imam As Suyuthi, Al Asybah wa An Nazhair, Juz 1,

๐Ÿ“ Ustadz Farid Nu’man Hasan.

Temukan Sahabat Hijrahmu Disini!

Langkah Hijrah Bersama Selamanya

Artikel Terkait

error: Content is protected !!
WhatsApp chat